Sabtu, 29 Oktober 2011

Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku.(Khalifah ‘Umar).i

Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku.(Khalifah ‘Umar).

Berbuat kesalahan dalam kehidupan adalah suatu yang manusiawi dan wajar, saya pun pernah berbuat kesalahan, mungkin sahabat semua pun pernah berbuat kesalahan dalam hidup ini. entah itu perbuatan salah kecil, salah besar, kesalahan disengaja atau tidak disengaja, tetapi hal tersebut tetaplah sebuah kesalahan.


Terkadang kesalahan yang kita lakukan bisa terus menerus melekat dalam benak ingatan kita,dan bahkan sampai ke dalam alam bawah sadar, yang membuat kita sering bermimpi buruk atau pengalaman-pengalaman traumatis yang telah terjadi. Misalnya, Kesalahan yang dianggap mengkhianati perjanjian-perjanjian yang telah disepakati bersama, misalnya dalam relasi suami dan isteri ?C jika terjadi perselingkuhan atau perceraian; dalam relasi kerja ?C jika salah satu rekan kerja mengkhianati dan merugikan sepihak, pasti sangat menyakitkan. Atau kemarahan yang emosional, sehingga mengeluarkan kata-kata yang tidak terkontrol, dan itu sangat menyakitkan hati. dan sebagainya. Mengapa seseorang bisa berbuat salah? Karena dia tidak tahu apa yang dia perbuat.

Masih ada banyak pintu yang terbuka untuk kita dan bisa kita masuki dengan lebih lapang…
Dan itu adalah ‘THE BEST REWARD’ dari satu hal yang katanya ‘KALAH’…
Masalahnya sikap ini sering kali kita bawa ke dalam aspek2 kehidupan termasuk dalam kehidupanbermasyarakat.penyebab Kita tidak mau mengalah adalah:

1. Kita merasa kita lebih tahu:Kita menganggap kitalah yang mengetahui kebenaran dan mengharapkan pihak yang satunya mengiakan pandangan kita. Sifat dasar pengetahuan adalah sombong artinya kalau tidak hati-hati pengetahuan mudah sekali membuat orang sombong. Pengetahuan sejati bukanlah pengetahuan yang bersifat intelektual atau pengetahuan yang bersifat kognitif yakni dalam pikiran kita. Kitadianggap berpengetahuan jika kita mempunyai Mengerti dan Bijaksana
2. Kita merasa diri berhak,Kita dengan pendapat kita merasa yang paling berhak, berhak tidak sakit hati, berhak atas pemahaman kita, dan berhak atas yang lainya,Sebenarnya hak-hak yang paling baik adalah melepaskan hak pribadi untuk Kemaslahatan kita bersama.
3. Kita Merasa Diri Paling Benar,arena kita merasa lebih berpengetahuan, atau peningkatan ego kita yang luar biasa, atau kita memiliki kekuasaan yang lebih, maka kita merasa diri kita paling benar, sehingga kita sangat sulit untuk mengalah, walau kita tahu sebenarnya kita adalah salah.Sama-sama mengetahui bahwa dalam menyelesaikan suatu masalah, bila kedua belah pihak selalu mau menang sendiri, tidak ada yang mau mengalah,maka pasti tidak akan berhasil dengan baik, bahkan selamanya tidak bisa membereskan masalah-masalah tersebut. Padahal dengan mengalah dapat menetralisir segala pertikaian, masalah besar akan menjadi kecil dan masalah kecil akan dinihilkan, suasana tegang akan berubah menjadi tenang damai.Mengalah juga menunjukkan kelapangan dada seseorang, juga memperlihatkan pandangan orang itu tidak sama dengan orang-orang pada umumnya.
4. Perbedaan pendapat atau keinginan dengan seseorang dalam hubungan interaksi sosial kita sebagai manusia, perbedaan pendapat atau keinginan tidak akan terjembatani hanya dengan perdebatan-perdebatan,apalagi diwarnai saling menyalahkan dan pemaksaan kehendak. Sikap saling menyalahkan dan pemaksaan kehendak hanya akan mengakibatkan sakit hati pada kedua belah pihak. Jalan keluar yang rasional dan manusiawi dari perbedaan pendapat atau keinginan justru adalah sikap “mengalah dalam pengertian yang benar”.
Artinya, tidak memaksakan kehendak atau kesukaan diri sendiri,tetapi membiarkan diri mengikuti kehendak orang lain, demi terjadinya perubahan-perubahan rasional dan manusiawi (perbaikan-perbaikan) dalam diri sendiri maupun diri orang lain. Langkah ini memungkinkan terjembataninya perbedaan-perbedaan di antara mereka yang berbeda.
Perbuatan mengalah, walaupun kadang menyesakkan dada, tetapi lebih banyak membuahkan kebaikan ketimbang sikap bersikukuh menganggap diri sendiribenar. Mengalah juga merupakan pilihan sikap yang jauh lebih dewasa dan bijaksana, merendahkan hati dan mengalah menepis keegoisan dan rasa direndahkan atau meninggikan harga diri tak jarang merupakan jawaban dari rentetan kegalauan dan gejolak hati yang ingin selalu dimenangkan, coba berbicara sejenak dengan hati nurani. apa ruginya sih mengalah? toh hasilnya adalah perdamaian bukan…
Pernah dengar kata pepatah bijak “mengalah bukan berarti kalah”.
Sifat mengalah dikatakan akan membawa berkah. Setidaknya, menghindari sesuatu hal yang tidak diinginkan. tetapi mengapa kita sulit dalam mengalah, hal itu disebabkan karena faktor ego yang besar dari manusia, yang selalu ingin menang dan juara. Karena ego manusia, kadang sifat mengalah malah membawa penurunan gengsi. Banyak orang beranggapan mengalah dikategorikan kalah, sehingga menurunkan gengsi. Padahal secara spiritual, mengalah sifat yang sangat mulia.Banyak mengalah dan tidak bertengkar, menunjukkan kebesaran jiwa seseorang.Bisa memaafkan orang lain, juga menunjukkan intelektual seseorang.
Pada umumnya setelah urusan terselesaikan dengan baik, lawan itu akan merasa menyesal atau menyalahkan diri sendiri.Maka apabila mengalami suatu permasalahan, bila bisa mundur selangkah, biarpun ini urusan yang ruwet, juga akan bisa diatasi dengan sempurna, dari pada harus bertahan dan akan menyebabkan kehancuran.COBA kita biasakan diri kita mengalah, untuk mendapat kemenangan yang lebih besar bukan.
Kata bijak mengatakan:Barangsiapa berani mengalah, maka pada akhirnya ia akan mendapatkan kebahagiaan dan kemuliaan,seperti Firman Allah :~Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (diperbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu beruntung.~(QS.Ali-Imran:200)
Menghindari ghibah dan mengadu domba, berdasarkan hadits nabi SAW:“Janganlah kalian saling mendengki, dan janganlah kalian saling membenci, dan janganlah kalian saling berkata-kata keji, dan janganlah kalian saling menghindari, dan janganlah kalian saling meng-ghibbah satu dengan yang lain, dan jadilah hamba-hamba ALLAH yang bersaudara.” (HR Muttafaq ‘alaih)
Menghindari ghibah dan mengadu domba, berdasarkan hadits nabi SAW:“Janganlah kalian saling mendengki, dan janganlah kalian saling membenci, dan janganlah kalian saling berkata-kata keji, dan janganlah kalian saling menghindari, dan janganlah kalian saling meng-ghibbah satu dengan yang lain, dan jadilah hamba-hamba ALLAH yang bersaudara.” (HR Muttafaq ‘alaih)
Jangan kau kira aku ini orang yang akan selalu menjadi baik. Di tengah lemah iman ku mungkin bisa merubah ku menjadi jahat. Beruntung selama ini aku memiliki teman-teman yang soleh dan solehah. Hingga nafsu ku teredam oleh senyuman keimanan sahabat. Tanpa mereka berkata aku langsung tersadar.Semoga manfaat.

4 komentar:

  1. semua itu benar dan aq sadar dengan ini semua . gak salah aq membaca semua ini soal nya ada arti hidup ku selama ini 3333

    BalasHapus
  2. Jangan diambil semuanya bro, dipilah-pilah dulu ambil yg benar tinggalkan yg salah karena gak ada manusia yg sempurna. Anyway thank's udah mampir ksini :)

    BalasHapus
  3. Bener banget mas bro, manusia memang tempatnya salah. Terutama saya sendiri... Matur suwun sudah mampir kesini...

    BalasHapus

Bebas berkomentar asal sopan .. :)

Jumlah Pengunjung

Website counter

Your Position

 
IPANK SAMUDRA © 2011 Templates | uzanc